
BI Dukung Ekosistem Keuangan Hijau dan UMKM di World Expo 2025 Osaka
Jakarta, 18 Mei 2025 – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menegaskan dukungan BI terhadap pengembangan ekosistem keuangan hijau dan sistem pembayaran digital inklusif, termasuk pemberdayaan UMKM. Hal ini disampaikan dalam forum bisnis “Sustainable Growth through Connectivity: Unlocking Indonesia’s Green Investment Opportunities” di Paviliun Indonesia, World Expo 2025 Osaka, Jepang.
“Kami percaya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang kuat adalah fondasi penting bagi keberhasilan transformasi struktural,” ujar Destry dalam keterangan resmi, Kamis (tanggal). Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong ekonomi tangguh dan berkelanjutan, termasuk melalui pembiayaan hijau, ekonomi digital, dan transaksi mata uang lokal.
Pemerintah Indonesia juga mempromosikan 10 proyek unggulan serta mendorong hilirisasi dan investasi berkualitas. Staf Ahli Kemeninvestasi/BKPM, Imam Soejoedi, menyatakan, “Indonesia tengah mendorong pembangunan industri berbasis sumber daya alam secara berkelanjutan. Kami mengajak mitra strategis Jepang berpartisipasi, khususnya di sektor EBT, pengolahan mineral, dan kawasan industri hijau.”
Sebagai bukti komitmen, sejumlah investor Jepang menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk proyek-proyek berkelanjutan, seperti: Bogor Tramway (Kishu Tetsudo Co Ltd), Pembangkit Listrik Tenaga Surya Apung (TEPCO Renewable Power Inc, dkk.), Budidaya Bandeng Terintegrasi (Make Moment Production), Pengelolaan Limbah & Bahan Bakar RDF (Takashima Eisei Co Ltd).
Forum dilanjutkan dengan diskusi panel “Driving Sustainable Investments: Opportunities and Challenges in Indonesia”, membahas kebijakan investasi hijau dan peluang pasar Indonesia. Sesi business matching menghasilkan 35 pertemuan antara calon investor dan pemilik proyek, berpotensi menarik lebih banyak investasi asing.
“Paviliun Indonesia tidak hanya menjadi etalase potensi nasional, tapi juga jembatan diplomasi investasi untuk kemitraan berkelanjutan, khususnya dengan Jepang,” ujar Direktur Paviliun Indonesia Rosy Wediawaty. (Redaksi)