
Ekspansi Bank Emas BSI, Strategi Baru Dongkrak Kinerja dan Bisnis Logam Mulia
Jakarta, 3 Maret 2025 — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin memperkokoh ekosistem bisnis logam mulia dengan peluncuran bank emas, atau bullion bank, yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (26/2). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan performa BSI di masa depan, memanfaatkan daya tarik emas sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil.
Reza Priyambada, pengamat dan praktisi pasar modal, mengemukakan bahwa kehadiran bank emas memberikan peluang bagi BSI untuk menjadi perantara dalam transaksi emas. “Momen dari sentimen market di mana membuat pelaku pasar maupun masyarakat beralih ke emas sebagai sarana investasi safe haven bisa dimanfaatkan oleh BSI untuk menarik masyarakat dan pelaku pasar untuk dapat bertransaksi,” ujar Reza.
Dengan hadirnya BSI Bank Emas, BSI dapat menyusun strategi promosi dan teknis terkait transaksi logam mulia. Menurut Reza, diversifikasi produk seperti simpan pinjam emas, penyimpanan emas batangan, gadai emas, cicil emas, dan inovasi lainnya dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan nasabah. Izin bisnis bulion dapat memperkuat ekosistem bisnis emas yang ada. “Harapannya tentunya dengan adanya perkembangan inovasi Bullion Bank ini dapat memberikan nilai tambah sehingga dapat meningkat kinerjanya,” tambah Reza.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan bahwa layanan bisnis baru ini akan memperkuat ekosistem bisnis logam mulia agar lebih hidup. “Produk-produk emas BSI termasuk pengelolaan bullion bank, merupakan unique differentiator dari BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi dengan meningkatnya tren investasi emas di masyarakat,” kata Hery. Ia juga menyatakan bahwa bisnis emas di BSI bisa menjadi “new game changer” dan bersyukur bisa menjadi bank emas pertama di Indonesia.
BSI telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem bisnis emas, termasuk dengan PT Hartadinata Abadi Tbk pada akhir November lalu. Melalui kolaborasi ini, BSI meluncurkan produk logam emas batangan eksklusif berlogo BSI dengan karatase 99,99% yang memiliki standar SNI dan telah memperoleh rekomendasi Kesesuaian Syariah dari MUI. Sepanjang 2024, bisnis logam mulia BSI mencatat kinerja yang sangat positif, dengan peningkatan produk cicil emas sebesar 177,42% yoy mencapai Rp6,4 triliun dan jumlah nasabah naik 81% menjadi sekitar 336.000.
BSI memperkenalkan tiga branding utama produk bank emas: BSI Emas Digital, BSI Gold, dan BSI ATM Emas. Hery berharap layanan ini dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dan membuka peluang pasar besar dengan estimasi nilai bisnis sekitar Rp280 triliun. Produk bank emas BSI dirancang secara inklusif dan digital untuk memberikan akses kepada masyarakat. (Redaksi)