
Jagoan Dalam Penerapan ESG, BSI Usung Teknologi Digital Carbon Tracking untuk Kendaraan Operasional
Jakarta, 3 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merayakan ulang tahun ke-4 dengan meluncurkan platform Digital Carbon Tracking dan menggunakan 139 kendaraan operasional listrik (EV) sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap operasi ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan prinsip ESG dan mendukung Astacita Pemerintah untuk ekonomi hijau.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa Digital Carbon Tracking merupakan teknologi inovatif yang memungkinkan BSI mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari kegiatan operasional BSI di kantor pusat dan 1.130 outlet di seluruh Indonesia.
“Dengan mengintegrasikan kedua aspek ini, diharapkan inovasi ini dapat membawa kemanfaatan bagi kelestarian lingkungan serta peningkatan kualitas hidup Insan BSI dan masyarakat yang lebih baik dan sehat,” ucap Hery.
Hery memaparkan, ada tiga pilar utama yang dipegang BSI dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam operasional perusahaan. Pertama, Sustainable Banking yang terdiri dari inisiatif peningkatkan tata kelola, pengembangan produk keuangan, dan peningkatan penyaluran pembiayaan berkelanjutan.
Kedua, Sustainable Operation yang meliputi inisiatif pencapaian target NZE, transformasi digital, dan perlindungan data pribadi.
Ketiga, Sustainable Beyond Banking yang mencakup inisiatif perluasan akses layanan keuangan bagi masyarakat serta optimalisasi distribusi zakat, infaq sedekah dan wakaf (ZISWAF) untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
Hery menegaskan dalam menjalankan implementasi ESG, BSI memiliki visi untuk menjadi The Best Global Islamic Bank Based on Implementation Sustainable Finance. Dalam mencapai visi tersebut, BSI memiliki sejumlah misi yang terus menjadi komitmen perseroan. Pertama, memberikan akses keuangan berkelanjutan dengan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kedua, menjadi bank yang memberikan kontribusi terbaik kepada ekonomi, lingkungan, dan sosial.
“BSI bertekad menjadi bank syariah global terbaik berdasarkan penerapan keuangan berkelanjutan dalam hal rasio pembiayaan berkelanjutan dan implementasi CSR, untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat luas,” tegasnya.
Hingga kuartal III/2024, kata dia, BSI telah berkontribusi dalam melakukan green activity di antaranya penyaluran pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai Rp62,5 triliun. Penyaluran ini sidominasi segmen usaha kecil menengah (UKM) atau smallmedium enterprise (SME) senilai Rp34,1 triliun, kemudian diikuti segmen mikro Rp15,1 triliun dan pembiayaan berkelanjutan Rp6,7 triliun.
BSI juga aktif mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon melalui penerapan prinsip keberlanjutan dalam operasional dan pembiayaan. BSI mengoperasikan berbagai inisiatif hijau, termasuk pembangunan gedung berkonsep ramah lingkungan di Aceh, penggunaan 139 kendaraan listrik (EV), charging station, serta pemasangan panel surya di Kantor BSI yang berfokus pada efisiensi energi. (Redaksi)