
KAI Tingkatkan Armada Operasional, 612 Kereta dan 54 Lokomotif Baru Disiapkan
Jakarta, 18 April 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) sedang mempercepat penguatan armada operasional dengan menambah 612 unit kereta dan 54 lokomotif baru. Sampai dengan April 2025, sebanyak 292 kereta atau 27 rangkaian telah diterima dari PT INKA (Persero), yang merupakan bagian dari total pengadaan yang direncanakan hingga 2026.
Langkah ini merupakan respons atas lonjakan permintaan transportasi penumpang dan barang, serta bagian dari strategi besar perusahaan untuk memodernisasi sarana perkeretaapian.
“Kerja sama dengan PT INKA ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan kemandirian industri manufaktur perkeretaapian nasional. Ini adalah langkah strategis jangka panjang untuk menjawab kebutuhan layanan transportasi kereta api yang terus berkembang,” jelas Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Tidak hanya menambah armada baru, KAI juga melakukan rekondisi terhadap kereta lama melalui fasilitas Balai Yasa untuk memastikan kualitas pelayanan tetap terjaga. Upaya ini akan mempercepat proses transisi ke armada yang lebih baru tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang.
Anne menambahkan bahwa investasi ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan angkutan dalam lima tahun ke depan. “Investasi ini merupakan yang terbesar untuk pengadaan sarana perkeretaapian dan menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Dengan meningkatnya jumlah penumpang serta kebutuhan angkutan barang, modernisasi dan penambahan sarana menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” jelasnya.
Sebagai penguatan layanan logistik, KAI juga mendatangkan 54 lokomotif baru tipe CC 205 dari Amerika Serikat senilai USD 222,5 juta atau sekitar Rp3,56 triliun. Lokomotif ini akan mendukung pengangkutan batu bara, yang penting untuk kebutuhan energi nasional.
“Sebagian besar batu bara yang diangkut KAI digunakan untuk bahan bakar PLTU yang menerangi rumah, kantor, hingga industri menengah maupun kecil di Jawa dan Bali. Inilah esensi investasi kami: menghadirkan manfaat besar bagi masyarakat luas,” ujar Anne. (Redaksi)